Wednesday, January 27, 2010

Pertimbangan Sumpah Hipokrates


Dari Equator News

Selasa, 26 Januari 2010 , 01:51:00

PONTIANAK. Setelah mendapat penolakan dan reaksi keras dari mahasiswa dan dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Untan, akhirnya Rektor Untan Chairil Effendi mengambil jalan tengah. Thamrin Usman hanya pelaksana tugas (Plt) dekan di fakultas tersebut.
Mengapa dosen yang notabene para dokter itu ikut melakukan penolakan? “Posisi dekan tak hanya berperan sebagai manajer, tetapi juga melantik dan mengambil sumpah. Nah, sumpah itu adalah sumpah dokter. Sumpah Hipokrates, itulah normanya yang dilakukan oleh seorang dokter,” kata dr HM Subuh MPPM, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kalbar ditemui di DPRD Kalbar, kemarin (25/1).
Pelantikan Thamrin sebagai Dekan FKIK 20 Januari lalu didemo dengan alasan yang bersangkutan bukanlah dokter. Mahasiswa kedokteran yang tak pernah demo pun spontan beringas hingga kaca kantor rektorat Untan pecah.
Sebenarnya, terang Subuh, mungkin hanya dikarenakan persoalan tersebut, membuat para pengajar atau dokter dari RSUD Soedarso menolak pelantikan Dekan FK-IK dari kalangan non-dokter. “Itu saja saya lihat,” katanya.
Belum lagi kalau fakultas ekonomi dipimpin sarjana ekonomi, demikian pula dengan hukum dipimpin sarjana hukum. Sedangkan kedokteran dipimpin orang di luar kalangan dokter. Sehingga hal tersebut dipersoalkan para dokter yang menjadi pengajar atau pembimbing mahasiswa FK-IK Untan Kalbar pada tahap klinik.
Polemik tersebut, kata Subuh, hanya internal Untan Pontianak yang berwenang menetapkan dekan. “Tampaknya sudah diselesaikan Untan dengan adanya penarikan SK Pelantikan Thamrin Usman sebagai dekan dan menjadi di Plt, sambil dicari sesuai dengan keinginan dari para tenaga medis, terutama kalangan dokter,” ungkapnya.
Subuh mengatakan, FKIK bukan di bawah Departemen Kesehatan. Selama ini juga tidak pernah dimintai saran mengenai urusan di dalamnya termasuk mengenai dekan tersebut. “Tapi memang itu sebenarnya tidak juga diperlukan, karena itu dunia pendidikan,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kalbar ini.
FKIK juga tidak ada kaitannya dengan IDI. Subuh menerangkan, di tubuh IDI hanya terdapat pembinaan atau pengembangan profesi bagi seorang dokter. “Kalau memang di bukan dokter (seperti mahasiswa kedokteran, red) bukan kewenangan IDI,” ujarnya.
Rektor Untan, Chairil Effendi mengatakan tak ada masalah lagi terkait pengangkatan Dekan FKIK. Selama ini hanya kurang komunikasi saja. “Semuanya sepakat menerima SK Rektor yang dikeluarkan. Nantinya hal-hal kecil sudah diperintahkan kepada Pak Thamrin untuk segera melengkapi anggota Senat FKIK,” jelas Chairil ditemui usai rapat di Rektorat Untan, Senin (25/1).
Chairil mengharapkan setelah selesai semua permasalahan tersebut, tak ada lagi pemberitaan miring. “Kami ingin mendidik mahasiswa. Kami juga masih banyak persoalan besar yang dihadapi seperti mengawasi ujian negara pada Maret mendatang,” ungkap Chairil.
Dikatakan Chairil, pihak rektorat juga akan segera melakukan pencarian sosok dekan yang benar-benar relevan. “Calonnya sendiri dari PNS dosen yang memiliki persyaratan yang sudah lektor kepala. Bersyukur jika mendapatkan yang sudah berusia supaya bijak,” terang Chairil.
Menyikapi putusan tersebut, Thamrin yang ditemui usai rapat dengan Rektor Untan dan beberapa anggota Senat FMIPA di Rektorat Untan, Senin (25/1), tampak legowo.
“Seperti yang saya ungkapkan marilah kita sama-sama zero. Mereka yang berbicara keras dengan saya, akan saya lupakan dan sama-sama kita lupakan,” ungkap Thamrin bijak.
Menurut Thamrin, walaupun dirinya hanya menjabat sebagai Plt Dekan, namun segala aktivitas akademik di fakultas yang ia pimpin yakni Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Secara keseharian tidak ada yang berubah, pelaksanaan ujian tetap dilakukan. Kemudian proses belajar mengajar memang tidak ada karena sedang ujian. Begitu pula administrasi fakultas juga lancar,” ungkap Thamrin.
Dikatakan dia, karena dirinya hanya sebagai Plt di FKIK maka berdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor ia pun diaktifkan kembali sebagai Dekan FMIPA hingga 2013 mendatang. Sedangkan di FKIK hanya penjabat untuk mencari dekan sesungguhnya.
Thamrin tampak optimis bahwa tugas yang diberikan atasannya merupakan sebuah kepercayaan. Ia pun tidak ingin melukai kepercayaan tersebut. “Ini merupakan modal dasar saya, biarlah miskin asalkan jujur,” jelasnya.
Sementara itu, Anggota Senat FMIPA, Prof Wahyuning Ramlan, menegaskan Thamrin Usman merupakan dekan sementara FKIK. Nantinya Thamrin akan mempersiapkan pemilihan dekan baru untuk memimpin fakultas tersebut.
“Pengalaman Thamrin Usman dalam membina FMIPA Untan dapat digunakan untuk mengembangkan FKIK pada tahap awal yang baru ada tiga jurusan yakni jurusan kedokteran, farmasi dan keperawatan,” ungkap Wahyuning. (dik/ian)

No comments:

Post a Comment