Wednesday, January 27, 2010

Dokter Tolak Thamrin Usman




Dari Pontianak Post Rabu, 20 Januari 2010

Dokter Tolak Thamrin Usman
Penetapan Dekan FK Untan

PONTIANAK – Penetapan DR Thamrin Usman sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura menuai protes dari para dokter. Mereka mengancam akan mogok mengajar bila pelantikan terhadap Thamrin tetap dilaksanakan. “Apabila Thamrin Usman dilantik menjadi Dekan FK, maka kami akan mengadakan shock therapy, dengan berhenti mengurus mahasiswa. Biarkan saja dia yang mengurus,” tegas Bambang SN, salah satu dokter yang mengajar di Fakultas Kedokteran saat ditemui di RSUD Soedarso, kemarin (19/1).

Menurut dokter spesialis penyakit dalam ini, penetapan Thamrin Usman sebagai Dekan FK Untan banyak terdapat kejanggalan. Surat keputusan penunjukkan terkesan aneh dan mendadak. Sebelumnya tidak pernah dilakukan sosialisasi dan pemberitahuan kepada dosen yang mengajar. “Oleh karena itu, terjadi keanehan di sini. Ibaratnya tim sepak bola dipimpin oleh atlet karate, kan tidak nyambung. Bisa, sih tapikan tidak lazim,” ujar Bambang.Kata dia, dekan haruslah berasal dari tenaga kesehatan karena FK merupakan institusi pendidikan yang terlibat dalam pendidikan pelaku medis yang harus menghasilkan dokter yang. Kriteria masuk, metodologi pengajaran, dan program medis yang dilaksanakan harus sesuai dengan program yang memajukan FK. “FK ibaratnya sama dengan rumah sakit harus dipimpin sosok yang mengerti kesehatan. Kalau dipimpin orang luar, bisa dipastikan manajemennya berantakan,” kata Bambang.

Selama ini, dokter yang menjadi dosen tidak mempermasalahkan siapapun yang menjadi dekan. Asal seorang dokter karena akan sesuai dengan bidangnya. Dikhawatirkan, dekan yang bukan dari tenaga kesehatan, tidak mengerti dengan sistem pendidikan bidang kesehatan. “Mau dibawa ke mana FK kalau dekannya bukan berasal dari tenaga kesehatan. Sedangkan tujuan kita menghasilkan tenaga dokter yang berkualitas,” imbuhnya.Dosen FK yang berasal dari Soedarso akan melakukan protes, berupa berhenti mengajar. “Semua dokter spesialis secara administratif yang mengajar tercatat 42 dokter dan dokter umum sebanyak 20 orang. Kami semua akan mogok mengajar,” ungkap Bambang.Mereka meminta dekan dari Universitas Indonesia karena banyak dosen yang berpengalaman. “Kalau dokter di sini masih belum bisa karena kesibukan dalam mengurus tugas sebagai dokter di rumah sakit. Karena kalau jadi dekan, otomatis akan menjadi pejabat struktural yang harus terfokus untuk mengurus FK. Selain itu, dokter di sini masih belum pengalaman,” jelas Bambang.

Pihaknya mengaku tidak tahu kapan dekan dipilih. Bambang menduga penunjukkan Thamrin Usman sebagai dekan dilakukan Rektor Untan Chairil Effendi. “Walaupun masih isu, tapi kemungkinannya besar. Bahkan sejak tadi saya telepon Pak Chairil Effendy tidak diangkat,” katanya.Hal senada diungkapkan John Hard. Dokter Spesialis Bedah Saraf ini mengaku kecewa dengan penunjukkan Thamrin sebagai Dekan FK Untan yang pertama. Hal tersebut karena latar belakang pendidikan Thamrin yang tidak sesuai. Padahal, menurut John, awalnya FK adalah program studi dari Fakultas MIPA, yang dipimpin Thamrin. “Makanya Thamrin terlibat, padahal hanya kebetulan karena dia Dekan MIPA. Tak tahunya dia mencalonkan diri juga menjadi Dekan FK,” kata John.Pihaknya juga telah berkonsultasi dengan Gubernur Kalbar Cornelis terkait hal itu. Bahkan menurut John, Gubernur tidak setuju dengan pemilihan tersebut dan tidak akan mengirimkan utusan dari pemerintah untuk menghadiri pelantikan yang dilaksanakan hari ini (20/1).

“Dokter akan mogok mengajar mulai besok (hari ini), selain itu, gubernur juga mendukung apa yang kami suarakan,” ujar John.Menurut dia, penetapan Thamrin terkesan disembunyikan pihak Rektorat Untan. Bahkan pihaknya mengetahui isu penunjukkan tersebut sejak dua minggu lalu. “Kami akan tetap melaksanakan mogok mengajar. Selain itu, kami akan memberikan surat edaran untuk mengadakan penandatanganan kesepakatan untuk tidak menyetujui Thamrin sebagai Dekan FK. Kalau masih dipertahankan, kami akan mengundurkan diri sebagai tenaga pengajar,” tandas John. Sementara itu, Thamrin Usman yang akan dilantik sebagai Dekan FK Untan meminta kubu yang menolaknya berpikir lebih jauh lagi. “Ini yang dikelola aspek manajerial saja. Toh, waktu memimpin MIPA, saya juga tidak menggunakan ilmu yang saya miliki,” katanya saat dihubungi tadi malam. Sebenarnya, tambah Thamrin, harus berpandangan ke depan karena untuk menjadi dekan itu ada syaratnya. “Ini masuk dalam lingkungan pendidikan tinggi. Bukan soal kedinasan lagi. Kita bicara Tri Dharma perguruan tinggi. Ini urusan manajerial pendidikan,” ungkapnya. Terkait ancaman mogok mengajar, Thamrin meminta para dokter memahami kalau terbentuknya FK Untan itu adalah niat warga Kalbar. “Jadi harus dipertimbangkan. Di situ ada gubernur, walikota/bupati. Perlu dipertimbangkan,” katanya. (wah/mnk)

No comments:

Post a Comment